Assalamu'alaikum..
Esa habis pulang dari Mabit tadi pagi. Tapi, Esa nggak mau cerita pengalamannya. Soalnya udah lupa, karena saking banyak kenangan saat itu. Kalau seperti begono, kita baca dulu artikel tentang Tradisi Lebaran 10 Negara. Kemarin 10, sekarang juga 10, hehe.... langsung aja, yuk!
Australia
Negara jiran Indonesia merayakan Lebaran ini dengan cukup meriah. Hal ini tentu sangat istimewa mengingat Australia bukan negara mayoritas muslim. Perusahaan memberikan toleransi kepada karyawan yang muslim untuk mendapatkan hari libur atau cuti. Kawasan yang mayoritas dihuni umat muslim pun dapat menggunakan jalanan umum untuk melakukan sholat Ied. Australia memang negara sekuler yang memberikan kebebasan kepada masyarakatnya untuk mempraktekkan ajaran agamanya masing-masing.
Arab Saudi
Di Riyadh, Arab Saudi, perayaan Lebaran kental dengan kesenian. Sejumlah pergerakan diadakan, seperti teater, baca puisi, parade dan pertunjukkan musik. Masyarakat Arab mendekorasi rumahnya agar terlihat indah dan menarik. Bila Indonesia punya ketupat dan opor ayam, Arab Saudi punya daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Tradisi ini juga diterapkan di Sudan, Suriah dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.
Cina
Megunjungi makam leluhur, membersihkan dan mempersembahkan doa adalah tradisi umat muslim disana. Tradisi doa ini pun dilakukan khusus untuk menghormati ratusan ribu umat muslim yang tewas selama Dinasti Qing dan Revolusi Kebudayaan. Lebaran ditetapkan sebagai hari libur, dan saat itu kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih. Sedangkan para wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tertutup. Seusai sholat Id, umat muslim makan-makan dan bersilaturrahmi.
Turki
Festival Gula atau Seker Bayram merupakan nama untuk Idul Fitri bagi orang Turki. Kemungkinan sebutan ini muncul karena tradisi mereka saling mengantarkan manisan pada hari Raya Idul Fitri. Seperti tradisi sungkem di Indonesia, anak-anak disana juga bersalaman dan sembah sujud kepada orang tua. Kemudian orang tua membalas dengan ciuman di kedua pipi sebagai simbol kasih sayang. Setelah itu, anak-anak pun mendapatkan hadiah berupa uang koin, permen dan manisan.
Malaysia
Tradisi merayakan Lebaran di negara tetangga ini ternyata tak jauh berbeda dari masyarakat Indonesia. Malah bisa dibilang sangat mirip. Sebagai hidangan khas, masyarakat Malaysia makan ketupat, lemang, lontong dan rendang. Setelah sholat Id, mereka berziarah ke makam kerabat. Di rumah, anak-anak akan memberikan hormat kepada orang tua. Orang yang sudah dewasa dan berpenghasilan memberikan uang kepada kerabat yang lebih muda.
Suriname
Negara ini bisa dikata memiliki kedekata psikologis dengan Indonesia. Sebab, sebagian penduduk Suriname merupakan keturunan Suku Jawa yang dikirim ke negeri itu sebagai kuil kontrak pada masa penjajahan Belanda. Tradisi Ied Mubarok (Lebaran) di negara ini bisa dibilang sangat unik karena penetapan hari Lebaran dilakukan berdasarkan perhitungan mereka sendiri. Mereka menggunakan prajangka atau perhitungan ala primbon Jawa peninggalan Nenek moyang sejak ratusan tahun lalu.
Afrika Selatan
Setiap tahun, orang-orang muslim akan berkumpul di Green Point, Cape Town, untuk menyaksikan datangnya Hari Terakhir Ramadhan bersama kerabat sambil berbuka puasa. Setelah magrib, biasanya diumumkan tentang datangnya hari raya Lebaran. Masyarakat lalu berkesempatan untuk melaksanakan sholat Id yang dilanjutkan dengan berkunjung ke rumah sanak saudara.
India
Pemeluk Islam di India biasanya akan berkumpul di Jama Masjid yang terletak di New Dehli untuk melakukan sholat Id. Masjid ini menjadi pusat perayaan Idul Fitri di New Dehli, ibu kota India. Mereka juga menyiapkan hidangan khusus yang disebut dengan siwaiyaan, yakni campuran bihun manis dengan buah kering dan susu. Siwaiyaan hadir dalam beragam bentuk dan warna.
Fiji
Di negara kecil Fiji pun terdapat tradisi serupa. Mayoritas masyarakat di negara tersebut memang non-muslim. Namun, ada tradisi unik dalam perayaan Idul Fitri di Fiji berupa hidangan spesial, yaitu samai, mi manis yang dicampur dengan susu. Samai disajikan bersama samosas, sejenis kari ayam atau daging. Uniknya, hanya kaum pria yang datang ke masjid untuk sholat Id.
Amerika Serikat
Seperti dikutip dari laman VOA, komunitas masyarakat muslim yang ada di negara ini menginformasikan datangnya hari raya Lebaran melalui sambungan telepon atau pun internet (e-mail). Uniknya, karena mayoritas muslim di sana merupakan kalangan imigran, maka pakaian yang dikenakan berwarna-warni sesuai dengan negara asalnya. Selesai sholat, mereka saling mengucapkan "Happy Eid" atau "Eid Mubarok" antar-sesama jamaah sholat, para kenalan dekat, dan kaum kerabat.
Wow! Keren enggak? Sebentar lagi, Lebaran akan dirayakan lho! Hayo! Siap-siap untuk beli ini beli itu! Hehehe.... oke sudah dulu, ya!
Wassalamu'alaikum..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang baik
Jangan berkata kasar