Laman

E S A ___ M R

Sabtu, 10 Oktober 2015

Tinggal Kelas 4 Kali, Tetapi Berprestasi!

Assalamu'alaikum...
Pagi Minggu yang hangat ini, Esa mau memberikan info nih. Info ini diberikan dari Wali Kelasku (Ust.Ferry Aryanto). Tapi, Esa lebih mendalami-nya lagi lewat Google. Aku sungguh tersentuh dengan cerita ini. Pengen tau? Readmore

Anak kelas 2 SD dari Papua yang sudah tinggal kelas 4 kali, jadi Juara Matematika tingkat nasional, dan juara membuat robot!

Prof. Yohanes Surya PhD. yang lahir di Jakarta 6 November 1963 ini, tidak asing lagi bagi telinga kita karena telah melahirkan segudang prestasi ditingkat internasional. Profesor lulusan College of William and Mary, Jurusan Fisika dari USA, dibawah bimbingan beliau, pelajar dari Indonesia telah mampu berbicara tingkat dunia. 54 medali emas, 33 medali perak dan 43 medali perunggu telah diraih pelajar Indonesia di dalam berbagai lomba olimpiade tingkat internasional. Bahkan, pada tahun 2006, pelajar Indonesia menjadi juara dunia, mengalah 86 negara.

Prof. Yohanes Surya banyak berbincang dengan anggota PPI Kyoto, di Universitas Kyoto, Jepang. Beliau bercerita rahasia resepnya menjadi seorang pengajar yang luar biasa. Mengapa luar biasa? Tentu saja karena sudah membuat pelajar Indonesia menjadi Juara Dunia di bidang Fisika.

Tetapi yang menarik adalah, beliau mengatakan bahwa orang Indonesia itu cerdas, jika diberi kesempatan untuk dilatih dengan baik. Beliau mengatakan,"Tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanya anak yang tidak mendapat kesempatan belajar dari guru yang baik dengan metode yang benar". Untuk membuktikan pendapatnya ini, maka beliau pergi ke Papua untuk mencari murid yang paling bodoh, yang paling sering tinggal kelas, yang tidak bisa menjumlahkan, pokoknya yang bodohnya yang tak ketulunganlah kata orang Jakarta.

Mereka dibawa ke Jakarta, dalam tempo 6 bulan anak-anak itu sudah menguasai pelajaran kelas 1 sampai kelas 6. Ada satu orang anak yang sudah 4 tahun tinggal kelas di kelas 2 SD, dilatih kemudian menjadi juara nasional untuk olimpiade matematika. Dan juga menjadi juara lomba membuat robot tingkat nasional. Banyak dari antara anak-anak Papua yang paling bodoh itu, yang kampungnya paling terpencil, dimana semua orang masih pakai koteka, setelah dilatih oleh guru yang baik dan metode yang benar, setelah diberi kesempatan, maka pada tahun 2011, anak-anak itu menjadi Juara Olimpiade Sains dan Matematik ASIA! Mereka merebut medali emas, perak dan perunggu.

Jika anak-anak Papua bisa menjadi juara olimpiade Fisika, juara olimpiade matematika, juara membuat robot, maka semua anak-anak Indonesia yang dianggap paling bodoh sekalipun di seluruh nusantara, jika diberi kesempatan dan dibimbing dengan metode yang benar, maka sangat mungkin menciptakan 30.000 doktor yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan ketika itu terjadi, maka kemajuan negeri kita akan sama dengan Amerika, bahkan pelajar Indonesia yang juara Olimpiade Fisika, maka kita bisa jadi juara dunia, semua mungkin jika kita berusaha. 

Wih, hebat kan teman-teman? Kita hanya perlu berusaha agar mimpi kita tercapai! Juga dengan bantuan guru dan orang tua kita yang mengajarkan kita dengan metode dan pengajaran yang benar dan sesuai untuk kita. Sekian infonya!
Wassalamu'alaikum....

6 komentar:

Komentar yang baik
Jangan berkata kasar